Ogah Jadi Superman, Nicolas Cage Merasa Cocok Perankan Lex Luthor
A
A
A
LOS ANGELES - Nicolas Cage diduga sangat menyukai tokoh superhero buatan DC Comics, Superman. Dia bahkan menamai putranya Kal-El, 13. Kal-El adalah nama asli Superman sebelum dia jatuh ke Bumi dan diberi nama Clark Kent. Karena nama anaknya itu, pernah muncul kampanye untuk membuat Nicolas sebagai Superman di film buatan DC.
Meski begitu, Nicolas mengatakan, dia tidak cocok untuk memerankan Superman dalam film. Tapi, dia bakal sangat cocok untuk memerankan musuh bebuyutan superhero dari Planet Krypton itu, yaitu Lex Luthor.
“Saya kira hari-hari Superman saya sudah lama menghilang,” ujar Nicolas, yang dikutip Bang Showbiz. Tapi, ketika si pewawancara menanyakan apakah dia bakal mau untuk memerankan Lex Luthor, Nicolas dengan senang menjawab,“Wah, itu bagus! Saya akan menjadi Lex Luthor yang hebat!”
Menurut ComicBook.com, Nicolas bakal memberikan sentuhan menarik jika dia memang didapuk untuk menjadi Lex Luthor. Lex adalah seorang megalomania yang sangat kaya yang memiliki separuh Kota Metropolis. Sebagai Lex, sikap Nicolas bakal menarik. Itu jelas akan berbeda dari Lex yang digambarkan Jesse Eisenberg di Batman v Superman: Dawn of Justice.
Meski begitu, Nicolas sepertinya sudah tidak lagi tertarik untuk bermain di film berdana besar. Aktor film Mandy itu biasanya lebih suka bermain di film yang lebih kecil karena itu membuatnya bisa mendorong batasan dan bereksperimen dengan teknik akting yang berbeda.
“Saya suka mematahkan bentuk, mencoba hal berbeda, dan saya kira studio tidak akan nyaman dengan itu. Tapi, di sebuah film indie, saya bisa melakukannya,” tuturnya kepada koran The Guardian.
Menurut Nicolas, apa yang dia lakukan itu karena dia punya etos kerja yang kuat. Etos itu dia dapatkan dari para putranya, Weston, 27—dari hubungan sebelumnya, dan Kal-El, 13.
“Saya jelas punya etos kerja, itu yang akan saya katakan. Saya adalah orang pertama yang tiba dan yang terakhir pergi. Tapi, saya kira anak-anak saya adalah alasan untuk itu. Ketika kalian adalah seorang ayah, kalian tidak bisa bersikap seperti itu,” kata dia.
Nicolas juga mengakui, penting baginya untuk tetap sibuk karena dia bisa jadi sangat menghancurkan dirinya kalau dia tidak punya pekerjaan. “Lagian, kalau saya tidak punya tempat untuk dituju di pagi hari dan pekerjaan untuk dilakukan, itu bisa menjadi sangat menghancurkan diri. Saya hanya akan dudukdan memesan dua botol anggur dan pergi dan saya tidak mau menjadi orang seperti itu, jadi saya harus bekerja,” papar dia.
Meski begitu, Nicolas mengatakan, dia tidak cocok untuk memerankan Superman dalam film. Tapi, dia bakal sangat cocok untuk memerankan musuh bebuyutan superhero dari Planet Krypton itu, yaitu Lex Luthor.
“Saya kira hari-hari Superman saya sudah lama menghilang,” ujar Nicolas, yang dikutip Bang Showbiz. Tapi, ketika si pewawancara menanyakan apakah dia bakal mau untuk memerankan Lex Luthor, Nicolas dengan senang menjawab,“Wah, itu bagus! Saya akan menjadi Lex Luthor yang hebat!”
Menurut ComicBook.com, Nicolas bakal memberikan sentuhan menarik jika dia memang didapuk untuk menjadi Lex Luthor. Lex adalah seorang megalomania yang sangat kaya yang memiliki separuh Kota Metropolis. Sebagai Lex, sikap Nicolas bakal menarik. Itu jelas akan berbeda dari Lex yang digambarkan Jesse Eisenberg di Batman v Superman: Dawn of Justice.
Meski begitu, Nicolas sepertinya sudah tidak lagi tertarik untuk bermain di film berdana besar. Aktor film Mandy itu biasanya lebih suka bermain di film yang lebih kecil karena itu membuatnya bisa mendorong batasan dan bereksperimen dengan teknik akting yang berbeda.
“Saya suka mematahkan bentuk, mencoba hal berbeda, dan saya kira studio tidak akan nyaman dengan itu. Tapi, di sebuah film indie, saya bisa melakukannya,” tuturnya kepada koran The Guardian.
Menurut Nicolas, apa yang dia lakukan itu karena dia punya etos kerja yang kuat. Etos itu dia dapatkan dari para putranya, Weston, 27—dari hubungan sebelumnya, dan Kal-El, 13.
“Saya jelas punya etos kerja, itu yang akan saya katakan. Saya adalah orang pertama yang tiba dan yang terakhir pergi. Tapi, saya kira anak-anak saya adalah alasan untuk itu. Ketika kalian adalah seorang ayah, kalian tidak bisa bersikap seperti itu,” kata dia.
Nicolas juga mengakui, penting baginya untuk tetap sibuk karena dia bisa jadi sangat menghancurkan dirinya kalau dia tidak punya pekerjaan. “Lagian, kalau saya tidak punya tempat untuk dituju di pagi hari dan pekerjaan untuk dilakukan, itu bisa menjadi sangat menghancurkan diri. Saya hanya akan dudukdan memesan dua botol anggur dan pergi dan saya tidak mau menjadi orang seperti itu, jadi saya harus bekerja,” papar dia.
(alv)